“Ah bisa main gak sih”
“Yang bener dong Covernya”
“LoL mending jual charnya”
“Dasar Ccd”
“Percuma lu beli unik kalau gak bisa main mending jual tuh
char”
“Yah kok kalah dek makanya jangan banyak bacod”
“dasar lol lu teman gak guna”
“team gw cacad amat ya”
Begitulah keseharianku saat aku memulai bermain game Lost
Saga satu tahun yang lalu. Banyaknya flamming, junk, Cheater, dan lain-lainya
membuat game ini sangat susah untuk kutinggalkan. Aku sebenarnya sudah lelah
untuk bermain game ini, dimana game yang harusnya menyenangkan bisa hancur
karena player yang tak bisa mengontrol diri untuk berkata kasar dan merendahkan
orang lain melalui chat mereka.
Awal mula aku bermain game ini karena aku sedang bosan dan
berpikir dalam hatiku “apakah ada game online yang ringan untuk pc yang sudah
tua” lalu aku mulai mencarinya di internet dan kutemukanlah lost saga. Saat
pertama ku memulai game ini aku tidak terlalu begitu merespon chat flamming,
junk dan lainnya karena awal aku main serasa sangat menyenangkan fun dan yang
kupikirkan hanyalah game lost saga.
Setiap minggu kuhabiskan dengan battle, raid, dungeon dan
banyak berinteraksi dengan player lain dan atau menghabiskan waktu ke plaza dan
memancing atau relic disana. Ahhh benar-benar waktu yang sangat menyenangkan.
Tapi waktu jam bermain ku semakin lama dan pangkat ku semakin besar, hari-hari
ku bermain Lost Saga merasa sangat membosankan, dengan semakin aku
memperhatikan lawan yang suka menghina bila dia menang, atau menjelek-jelakan
lawan bila tak terima kalah. kondisi seperti inilah yang sangat membuatku kesal.
Dan akhirnya hari demi hari aku terpengaruh oleh mereka, aku
pun berbuat seperti yang mereka lakukan. Merendahkan lawan, menghina, dan
perbuatan-perbuatan yang dulu aku tidak sukai akhirnya aku menjadi seperti
golongan mereka, tapi aku sadar bahwa hal itu tak pelu dianggap serius. Aku pun
mulai menutup diri untuk ramah dan tidak berbicara kepada mereka chat ku
nonaktifkan dan seterusnya aku hanya bermain untuk event-event yang setiap
minggu ber-reward bagus.
Tetapi rasa itu mulai mengahampiri. Ya, itu adalah rasa
bosan yang terus menerus kurasakan dalam game ini, aku akhrinya memutuskan
untuk berhenti di akhir tahun 2016 dan tidak akan bermain lost saga lagi....
Welcome to Virtual Realize
of Lost Saga
Part 1
Hari ini 31 Desember aku memutuskan untuk bermain Lost Saga
terakhir kalinya. Di malam tahun baru yang ramai ini, aku gunakan untuk bermain
game di dalam kamar saja, hingga menjelang pergantian Tahun nanti. Aku mulai
dengan menyapa dan mengobrol dengan friend list ku, dan berbicara seputar tahun
baru yang hanya menghabiskan main game saja, dan percakapan itu berlanjut
hingga mabar alias main bareng.
“Bro kita nongkrong di plaza dulu yuk sambil mancing gw mau afk
sebentar.”
“Oke gua tunggu.”
Aku membalas chatnya Iplenix459, aku tidak begitu tahu nama
aslinya tapi bila dichat aku suka memanggilnya len biar mudah.
Haaaah aku sangat bosan kenapa Len tak kunjung bergerak atau
menjawab chatku. Aku mencoba memukulnya dan mencoba berbagai jurus dari skill
gear yang ada tapi dia tetap diam.
“Doooowaar!!!!!!”
“Bruuk...”
“Adadadaww...”
Aku kesakitan karena jatuh dari kursi, aku kaget baru
pertama kali kudengar bunyi petasan yang begitu keras hingga bisa membuat
daerah sekelilingnya bergetar. Aku mencoba untuk menenggok keluar untuk
memastikan bahwa itu hanya bunyi petasan yang dinyalakan oleh sekitar warga
komplek dan bukan sebuah kebakaran atau gas meledak dari rumah warga.
Aku berjalan melalui pintu dan mencoba untuk melihat keluar.
Hmm... aku merasa ada yang tidak beres kok kenapa terasa sepi sekali bukannya
aku tadi mendengar suara hiruk-pikuk warga dan anak-anak yang sedang bermain di
jalan tadi?.
Aku mulai merasa merinding dan segera bergegas untuk masuk
kedalam rumah.
*****
“Hai nak bangun apa yang kauperbuat disini? Jangan tidur
sembarangan.”
“hoaaamzzz...”
“Dasar gelandangan sana pergi...”
Aku mulai membuka mataku...
“Cepat pergi Sana!!!”
“Byuurr...”
“Aww dingin, dingin...”
Kenapa aku tidur disini ‘brrrr’ dingin sekali kok tiba-tiba
kenapa aku diguyur dengan air dingin ini.
Aku mulai binggungg dan belum mengerti apa yang terjadi.
Sambil berlari aku mencari tempat untuk bersembunyi.
“Dimana aku berada saat ini?”
Sebenarnya aku sekarang sedang berada dimana? Bagaimana aku
bisa sampai tertidur di jalan dan diguyur oleh orang yang aku tidak kenal.
“Hei kamu..”
Aku belum sempat berpikir dan tiba-tiba ada suara seseorang
yang memanggilku.
“Maksudnya aku.”
“Ya kamu siapa lagi, hadehh.”
Dia seorang gadis dengan kostum mirip gothic lolita tapi aku
terasa tidak asing dengan kostum itu sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat.
“Maaf, boleh aku bertanya? tempat apa ini? dan saat ini aku sedang
berada dimana?”
“Kamu Newbie ya?”
“Newbie?”
“Hmm susah jelasinnya kalau sama newbie, mending langsung
praktek ayo sini.”
Gadis itu menghampiriku dan memegang tanganku. Tanganku!
Uwahh baru kali ini aku bergadengan tangan dengan seorang gadis. Dia mengajakku
menyusuri ke sebuah seperti daerah pasar yang sangat ramai dimana disana banyak
sekali transaksi jual beli senjata, tapi ini terasa tidak asing dan aku tahu
betul bentuk-bentuk senjata itu persis dengan....
“Ehhh, tunggu sebentar.”
“kenapa sih kita udah mau sampai ke pertandingan jalanannya
nie.”
“Tunggu, tunggu sebentar, apakah yang dijual oleh para
pedagang itu kan...”
“Oo kau sepertinya sudah tau ya, benar itu adalah senjata
Lost Saga...”
“Eeewww, bohong aku tidak pernah melihat hal seperti ini
akan bisa menjadi sesuatu yang nyata.”
“Tidak benar, ini memang benar senjata Lost Saga, ah
kagumnya ntar saja kita harus buru-buru.”
“mau kemana sih sebenarnya kita.”
“Udah jangan cerewet cepet ikut saja.”
Aku mulai berlari sambil melihat para pedagang-pedangang itu
dan semuanya yang dijualnya benar-benar senjata Lost Saga, dari bentuknya
sangat mirip persis. Apakah benar-benar ini dunia Lost Saga?.
“Oke kita sudah sampai, aku akan mengenalkan kau pada dunia
ini”
“Selamat Datang Di The Virtual Realize of Lost Saga....”
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar