Selasa, 03 Januari 2017

Lost Saga VR (Virtulalize Reliaze)







“Ah bisa main gak sih”

“Yang bener dong Covernya”

“LoL mending jual charnya”

“Dasar Ccd”

“Percuma lu beli unik kalau gak bisa main mending jual tuh char”

“Yah kok kalah dek makanya jangan banyak bacod”

“dasar lol lu teman gak guna”

“team gw cacad amat ya”

Begitulah keseharianku saat aku memulai bermain game Lost Saga satu tahun yang lalu. Banyaknya flamming, junk, Cheater, dan lain-lainya membuat game ini sangat susah untuk kutinggalkan. Aku sebenarnya sudah lelah untuk bermain game ini, dimana game yang harusnya menyenangkan bisa hancur karena player yang tak bisa mengontrol diri untuk berkata kasar dan merendahkan orang lain melalui chat mereka. 

Awal mula aku bermain game ini karena aku sedang bosan dan berpikir dalam hatiku “apakah ada game online yang ringan untuk pc yang sudah tua” lalu aku mulai mencarinya di internet dan kutemukanlah lost saga. Saat pertama ku memulai game ini aku tidak terlalu begitu merespon chat flamming, junk dan lainnya karena awal aku main serasa sangat menyenangkan fun dan yang kupikirkan hanyalah game lost saga.

Setiap minggu kuhabiskan dengan battle, raid, dungeon dan banyak berinteraksi dengan player lain dan atau menghabiskan waktu ke plaza dan memancing atau relic disana. Ahhh benar-benar waktu yang sangat menyenangkan. Tapi waktu jam bermain ku semakin lama dan pangkat ku semakin besar, hari-hari ku bermain Lost Saga merasa sangat membosankan, dengan semakin aku memperhatikan lawan yang suka menghina bila dia menang, atau menjelek-jelakan lawan bila tak terima kalah. kondisi seperti inilah yang sangat membuatku kesal.

Dan akhirnya hari demi hari aku terpengaruh oleh mereka, aku pun berbuat seperti yang mereka lakukan. Merendahkan lawan, menghina, dan perbuatan-perbuatan yang dulu aku tidak sukai akhirnya aku menjadi seperti golongan mereka, tapi aku sadar bahwa hal itu tak pelu dianggap serius. Aku pun mulai menutup diri untuk ramah dan tidak berbicara kepada mereka chat ku nonaktifkan dan seterusnya aku hanya bermain untuk event-event yang setiap minggu ber-reward bagus.

Tetapi rasa itu mulai mengahampiri. Ya, itu adalah rasa bosan yang terus menerus kurasakan dalam game ini, aku akhrinya memutuskan untuk berhenti di akhir tahun 2016 dan tidak akan bermain lost saga lagi....


Welcome to Virtual Realize of Lost Saga

Part 1

Hari ini 31 Desember aku memutuskan untuk bermain Lost Saga terakhir kalinya. Di malam tahun baru yang ramai ini, aku gunakan untuk bermain game di dalam kamar saja, hingga menjelang pergantian Tahun nanti. Aku mulai dengan menyapa dan mengobrol dengan friend list ku, dan berbicara seputar tahun baru yang hanya menghabiskan main game saja, dan percakapan itu berlanjut hingga mabar alias main bareng.

“Bro kita nongkrong di plaza dulu yuk sambil mancing gw mau afk sebentar.”

“Oke gua tunggu.”

Aku membalas chatnya Iplenix459, aku tidak begitu tahu nama aslinya tapi bila dichat aku suka memanggilnya len biar mudah.

Haaaah aku sangat bosan kenapa Len tak kunjung bergerak atau menjawab chatku. Aku mencoba memukulnya dan mencoba berbagai jurus dari skill gear yang ada tapi dia tetap diam.

“Doooowaar!!!!!!”

“Bruuk...”

“Adadadaww...”

Aku kesakitan karena jatuh dari kursi, aku kaget baru pertama kali kudengar bunyi petasan yang begitu keras hingga bisa membuat daerah sekelilingnya bergetar. Aku mencoba untuk menenggok keluar untuk memastikan bahwa itu hanya bunyi petasan yang dinyalakan oleh sekitar warga komplek dan bukan sebuah kebakaran atau gas meledak dari rumah warga.

Aku berjalan melalui pintu dan mencoba untuk melihat keluar. Hmm... aku merasa ada yang tidak beres kok kenapa terasa sepi sekali bukannya aku tadi mendengar suara hiruk-pikuk warga dan anak-anak yang sedang bermain di jalan tadi?.

Aku mulai merasa merinding dan segera bergegas untuk masuk kedalam rumah.



*****

“Hai nak bangun apa yang kauperbuat disini? Jangan tidur sembarangan.”

“hoaaamzzz...”

“Dasar gelandangan sana pergi...”

Aku mulai membuka mataku...

“Cepat pergi Sana!!!”

“Byuurr...”

“Aww dingin, dingin...”

Kenapa aku tidur disini ‘brrrr’ dingin sekali kok tiba-tiba kenapa aku diguyur dengan air dingin ini.
Aku mulai binggungg dan belum mengerti apa yang terjadi. Sambil berlari aku mencari tempat untuk bersembunyi.

“Dimana aku berada saat ini?”

Sebenarnya aku sekarang sedang berada dimana? Bagaimana aku bisa sampai tertidur di jalan dan diguyur oleh orang yang aku tidak kenal.

“Hei kamu..”

Aku belum sempat berpikir dan tiba-tiba ada suara seseorang yang memanggilku.

“Maksudnya aku.”

“Ya kamu siapa lagi, hadehh.”

Dia seorang gadis dengan kostum mirip gothic lolita tapi aku terasa tidak asing dengan kostum itu sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat.

“Maaf, boleh aku bertanya? tempat apa ini? dan saat ini aku sedang berada dimana?”

“Kamu Newbie ya?”

“Newbie?”

“Hmm susah jelasinnya kalau sama newbie, mending langsung praktek ayo sini.”

Gadis itu menghampiriku dan memegang tanganku. Tanganku! Uwahh baru kali ini aku bergadengan tangan dengan seorang gadis. Dia mengajakku menyusuri ke sebuah seperti daerah pasar yang sangat ramai dimana disana banyak sekali transaksi jual beli senjata, tapi ini terasa tidak asing dan aku tahu betul bentuk-bentuk senjata itu persis dengan....

“Ehhh, tunggu sebentar.”

“kenapa sih kita udah mau sampai ke pertandingan jalanannya nie.”

“Tunggu, tunggu sebentar, apakah yang dijual oleh para pedagang itu kan...”

“Oo kau sepertinya sudah tau ya, benar itu adalah senjata Lost Saga...”

“Eeewww, bohong aku tidak pernah melihat hal seperti ini akan bisa menjadi sesuatu yang nyata.”

“Tidak benar, ini memang benar senjata Lost Saga, ah kagumnya ntar saja kita harus buru-buru.”

“mau kemana sih sebenarnya kita.”

“Udah jangan cerewet cepet ikut saja.”

Aku mulai berlari sambil melihat para pedagang-pedangang itu dan semuanya yang dijualnya benar-benar senjata Lost Saga, dari bentuknya sangat mirip persis. Apakah benar-benar ini dunia Lost Saga?.

“Oke kita sudah sampai, aku akan mengenalkan kau pada dunia ini”

“Selamat Datang Di The Virtual Realize of Lost Saga....”

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar